Cara Agar Ikan Nila Cepat Bertelur
Cara Agar Ikan Nila Cepat Bertelur - Sebelum menjalankan usaha pembudidayaan ikan Nila, sebaiknya Anda harus melihat situasi dan kondisi di tempat rencana usaha yang akan di jalankan, seperti lokasi, transportasi, kolam, sumber air; suha air panas atau dingin, pakan tersedia cukup di sekitar anda.
Cara Agar Ikan Nila Cepat Bertelur |
Budidaya ikan Nila di jaring apung dan air deras dapat mengurangi reproduksi ikan kecil, karena proses pemijahan sulit untuk dilakukan, sehingga telur-telur ikan Nila betina akan hanyut dan tidak adanya tempat yang tenang untuk jantan membuat sarang dan membuahi telur-telur Nila.
Untuk memproduksi Nila yang cepat besar, dapat dilakukan beberapa langkah. Pertama, memisahkan anak Nila jantan untuk dipersiapkan dalam pembesaran. Hal ini tidak mudah karena tidak efesien dalam jumlah yang banyak dan umumnya pembudidaya ikan kurang mengenal mana jenis betina dan jantan.
Kedua, melakukan kawin silang untuk mendapatkan jenis induk yang bisa menghasilkan anak ikan jantan. Tehnik ini dilakukan dengan penelitian yang seksama dan ujicoba yang tidak mudah.
Ketiga, cara yang paling mudah dan sedikit mahal yaitu dengan metode mengubah jenis betina menjadi jantan dengan mengunakan hormone sex reversal pada larva ikan Nila. Cara ini banyak digunakan dalam budidaya monoculture karena dapat praktekan oleh siapa saja.
Proses mengubah Nila menjadi jantan dapat dilakukan dengan cara pemberian pakan mengandung hormone synthetic atau dikenal dengan Methyltestosterone. Hormone ini akan mengubah fisik larva ikan betina menjadi jantan. Tehnik ini pertama dikembangkan di Jepang pada tahun 1950 an oleh Oryzias Medakh. Penemuan ini pertama di ujicoba pada ikan mas (Cyprinus Carpio) dan kemudian hormon pengubah sex menjadi jantan banyak digunakan pada ikan Nila.
Pada tahun 1970-an pengunaan hormon ini meluas keseluruh dunia, dan hanya sedikit di Indonesia yang mengunakan hormon ini karena harga hormon sex reversal ini cukup mahal dan harus didatangkan dari luar negeri. Namun sedikit demi sedikit pengunaan hormon ini terus meningkat karena dapat memicu pertumbuhan ikan.
Pemeliharaan sistem kolam biasanya akan menghasilkan ikan Nila yang ukuran berbeda-beda. Ada yang besar, sedang, kecil. Cara ini kurang menguntungkan dan bahkan akan merugi.
Dari segi jumlah ikan memang bertambah namun jumlah yang akan di pasarkan akan berkurang sampai 40%. Sebuah gambaran lebih baik. Jika anda memelihara 100 ekor dalam jaring apung mungkin anda akan panen kembali 100 ekor dalam 90 hari kemudian, dengan bobot perekor yang sama. dan anda dapat menjual semuanya sekaligus.
Dan anda dapat melihat langsung untung ruginya. Namun, dalam kolam biasa tanah 100 ekor anda lepas, 90 hari kemudian jumlahnya sudah ribuan termasuk Nila sedang dan kecil. Namun ukuran besar yang harus masuk pasar hanya ikan jantan. Dan ikan betina belum cukup besar untuk di jual. Perkiraan kasar jika benih yang ditebar bukan dari jenis monoculture maka selisih jantan dan betina akan 50:50 (50 jantan 50 betina) sehingga yang dapat anda jual hanya 50 ekor.
Sudah pasti disiNilah kerugian kebanyakan para petani. Biaya pakan yang mahal tidak menutup produksi penjualan. Mereka berpikir mereka untung karena ikan bertambah. Memang ikan bertambah tapi tidak menambah penjualan segera untuk menutupi biaya produksi.
Ikan jantan bertumbuh 40% lebih cepat dari betina, jika betina sampai bereproduksi (beranak). Saat betina menghasilkan telur dan larva saat itu ikan Nila betina tidak bertumbuh karena dia tidak makan pada saat bereproduksi.
Nila betina menjaga larva dalam mulutnya sampai larva sudah cukup besar untuk di biarkan oleh induknya. Jelas bahwa budidaya ikan Nila dengan sistem jaring atau jaring apung lebih menguntungkan dibandingkan dengan pemeliharaan tradisional kolam.
Bagaimana cara membesarkan ikan di kolam agar bisa mendapatkan untung? Besarkan Nila dikolam air deras sehingga Nila betina terganggu untuk berproduksi anak ikan Nila. Atau, panen Nila sebelum usia dewasa, sebelum Nila menghasilkan telur.
Resikonya ukuran Nila belum bisa dipasarkan karena ukurannya terlalu kecil, 100-125 gram per-ekor. Atau panen Nila setelah bertelur dengan ukuran yang cukup besar dan anak ikan masih berukuran 3 cm
Jenis Nila GIFT dewasa mulai pada bobot 100-125 gram/ekor. Setelah bertelur, sebulan kemudian bisa mencapai 200 gram. 200 gram per ekor sudah layak dikonsumsi.
(Sex-reversal). Berikan pakan yang di campur dengan hormon 17Alpa methyltestosteron selama perkembangan larva sampai berumur 17 hari.Bagaimana membuat pakan untuk larva dan cara mencampur, takaran,dan bahan-bahannya? Lanjutkan membacanya dan saya akan memberi tahu nanti.Siapkan pembenihan massal ikan nila secara terkontrol. Dengan membuat bak-bakbeton, pemijahan dapat menjadi lebih mudah dan efesien karena biaya yang di butuhkanrelative lebih kecil dan dapat memproduksi larva dalam jumlah yang tidak berbeda dibanding dengan kolam tradisional. Tapi pada contoh dibawah ini akan memakai kalomtanah.Pembesaran ikan nila dapat di lakukan di kolam, keramba jaring apung dan di tambak.Menurut penelitian. Budidaya monokultur dapat memberi hasil yang maksimum di kolamrata-rata pruduksi adalah 25.000 kg/ha/panen. Di karamba jaring apung 1.000 kg/unit(50 m2)/panen (200.000)kg/ha/panen. Dan di tambak sebanyak 15.000 kg/ha/panen.Berita gembira pembudidaya ikan di tambak pertumbuhannya lebih cepat di banding dikolam atau jaring apung. Ikan nila yang ukuran 5-8cm yang di budidayakan di tambakselama 2,5 bulan dapat mencapai 200 gram. Sedangkan di kolam untuk mencapaiukuran yang sama di perlukan waktu selama 4 bulan.Kolam tambak biasanya air tawar yang tercampur dengan air laut 40:60 atau 50:50sangat baik untuk pertumbuhan ikan nila. Menurut cerita teman saya yang pernahmelakukan ini sangat puas dengan hasil budidaya ikan nilanya. Ikan lebih cepat besarhanya dalam waktu relative pendek antara 2-2,5 bulan. Sudah bisa di pasarkan. Denganberat rata-rata 200 gram/ekor. Keunggulan lainnya adalah dagingnya terasa lebih gurihserta tidak berbau lumpur.Sekarang mari kita pelajari bagaimana membudidaya ikan nila dari cara pemijahansampai pembenihan.Pertama siapkan kolam pemijahan (kawin mengawin). Usahakan dalam kolampemijahan ini agar tidak tercampur dengan ikan jenis lain seperti ikan mas, gabus, lele.Bersihkan semua dari kemungkinan penggangu. Lebih baik jika pemijahan di lakukan
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang termasuk dalam :
family : Cichlidae
Sub-ordo : Percoidea
Ordo : Percomorphi
Sub-class : Acanthoptherigii
Secara morfologi bentuk ikan nila panjang dan ramping, dengan sisik yang berukuran besar. Ikan nila memiliki mata besar, menonjol, dan bagian tepi berwarna putih. Guat sisik (linea lateralis) terputus dibagian tengah badan kemudian berlanjut, tapi letaknya lebih ke bawah dari pada letak garis yang memanjang di atas sirip dada.
Ciri-ciri induk jantan yaitu bentuk tubuh lebih tinggi dan membulat, berwarna lebih cerah, satu lubang kelamin untuk mengeluarkan sperma, bentuk kelamin menonjol agak runcing dan warna sirip ekor dominasi merah. Ciri-ciri induk betina yaitu bentuk tubuh lebih rendah dan memanjang, warna tubuh lebih gelap, ada dua lubang, yang pertama untuk mengeluarkan telur dan kelamin yang mengeluarkan air seni, bentuk kelamin tidak menonjol dan berbentuk bulat dan warna sirip hitam.
Proses pemijahan ikan nila dapat berkembang biak secara optimal pada suhu 20 – 300C. Ikan nila bersifat mengerami telurnya di dalam mulut sampai menetas kurang lebih empat hari dan mengasuh larva dilakukan oleh induk betina. Nila dapat berpijah setelah mencapai berat 100gr/ekor. Secara alamiah nila memijah di sarang yang dibuat oleh ikan jantan di dasar kolam. Metode pemijahan ikan nila ada secara tradisional/alami sebagai berikut
Pemijahan secara alami dapat dilakukan di kolam. Hal pertama yang harus disiapkan adalah kolam pemijahan yang luasnya disesuaikan dengan perbandingan jantan dan betina adlah 1 : 3 ukuran 250 – 500 gr/ekor. Dinding kolam kokoh dan tidak ada yang bocor, dengan kedalaman kolam 70cm. Kualitas air yang sesuai yaitu > 5 ppm, pH > 5, dan NH3 < 1 ppm. Air yang masuk harus mengalir terus menerus dengan debit 2 – 5 liter/menit untuk luasan kolam 200 m2.
Kolam yang sudah siap, maka ikan nila jantan akan membuat sarang pada dasar kolam kemudian mengundang betina untuk bertelur pada sarang tersebut. Ketika telur – telur nila keluar, nila jantan akan membuahi dengan cara menyemprotkan sperma ke telur – telur tersebut, kemudian betina akan menyimpan telur – telur yang di buahi kedalam mulutnya. Telur akan menetas dalam waktu beberapa hari saja. Ketika telur – telur nila menetas disebut larva. Larva adalah anak ikan yang berumur 1 – 5 hari, induk nila betina akan menjaga anak – anak ikan. Biasanya induk ikan akan memasukkan larva – larva ke dalam mulut apabila keadaan sekitar anak ikan tidak aman, lalu akan memuntahkan kembali jika di sekitar nya aman. Usia 4 – 5 hari larva mulai terbentuk seperti ikan dewasa dan induk akan mulai membiarkan anak – anaknya untyuk mencari makan sendiri. Anak- anak ikan nila akan mencari makan dan bergerombol kemana pun mereka pergi.
Anak – anak ikan akan bergerombolan ke tepi kolam untuk mencari makan. Penangkapan larva dengan jaring kelambu lalu memindahkan ke penampung khusus. Larva ditampung pada kolam beton yang berukuran kecil untuk di pelihara sampai menjadi benih kemudian siap untuk pembesaran.
Nila GIFT ( Genetic Improvement for Farmed Tilapia) merupakan genetic terakhir yang telah terbukti memiliki keunggulan dalam pertumbuhan dan produktivitas di bandingkan dengan jenis ikan nila lain. Nila yang suka makan tumbuhan ini membuat peternak ikan lega karena dapat menghemat pakan ikan. Cukup beri dengan 2 % pakan dari berat populasi ikan, umumnya anda harus memberi 3-4 % dari berat populasi. Penurunan pemberian pakan ikan tentunya akan berdampak pada biaya produksi yang lebih kecil. Seperti anda tahu pakan ikan tak pernah turun, malahan sebaliknya sampai bisa mencekek leher para petani.
Menurut para pakar ikan nila, pertumbuhan ikan nila jantan dan betina dalam satupopulasi jauh berbeda, nila jantan 40 % lebih cepat pertumbuhannya dari pada nilabetina. Lagi pula betina yang sudah mencapai 200 gram akan lambat pertumbuhanyakarena sifat alaminya (bertelur), sedangkan jantan akan tetap bertumbuh dengan cepat.Perbedaan jenis kelamin ikan ini akan menjadi masalah dalam memperkirakan produksi.Salah satu cara baru untuk mengatasi masalah ini, telah di temukan pengubah kelaminbetina menjadi jantan yang di namakan: 17 HORMON ALPHA METHYL ESTOSTERON.Apakah hormon 17 Alpa methyltestosteron itu? Proses jantanisai. Membuat populasi ikan
nila “jantan” semua
(Sex-reversal). Berikan pakan yang di campur dengan hormon 17Alpa methyltestosteron selama perkembangan larva sampai berumur 17 hari.Bagaimana membuat pakan untuk larva dan cara mencampur, takaran,dan bahan-bahannya? Lanjutkan membacanya dan saya akan memberi tahu nanti.Siapkan pembenihan massal ikan nila secara terkontrol. Dengan membuat bak-bakbeton, pemijahan dapat menjadi lebih mudah dan efesien karena biaya yang di butuhkanrelative lebih kecil dan dapat memproduksi larva dalam jumlah yang tidak berbeda dibanding dengan kolam tradisional. Tapi pada contoh dibawah ini akan memakai kalomtanah.Pembesaran ikannila dapat di lakukan di kolam, keramba jaring apung dan di tambak.Menurut penelitian. Budidaya monokultur dapat memberi hasil yang maksimum di kolamrata-rata pruduksi adalah 25.000 kg/ha/panen. Di karamba jaring apung 1.000 kg/unit(50 m2)/panen (200.000)kg/ha/panen. Dan di tambak sebanyak 15.000 kg/ha/panen.Berita gembira pembudidaya ikan di tambak pertumbuhannya lebih cepat di banding dikolam atau jaring apung. Ikan nila yang ukuran 5-8cm yang di budidayakan di tambakselama 2,5 bulan dapat mencapai 200 gram. Sedangkan di kolam untuk mencapaiukuran yang sama di perlukan waktu selama 4 bulan.Kolam tambak biasanya air tawar yang tercampur dengan air laut 40:60 atau 50:50sangat baik untuk pertumbuhan ikan nila.
Ada pengalaman dengan hasil budidaya ikan nilanya. Ikan lebih cepat besar hanya dalam waktu relative pendek antara 2-2,5 bulan. Sudah bisa di pasarkan. Denganberat rata-rata 200 gram/ekor. Keunggulan lainnya adalah dagingnya terasa lebih gurihserta tidak berbau lumpur.Sekarang mari kita pelajari bagaimana membudidaya ikan nila dari cara pemijahansampai pembenihan.Pertama siapkan kolam pemijahan (kawin mengawin). Usahakan dalam kolampemijahan ini agar tidak tercampur dengan ikan jenis lain seperti ikan mas, gabus, lele.Bersihkan semua dari kemungkinan penggangu. Lebih baik jika pemijahan di lakukanara Membuat Ikan Nila Jantan Semua Dengan mengunakan Hormon 17 Alpa Methyl testosteron.
Nila GIFT ( Genetic Improvement for Farmed Tilapia) merupakan genetic terakhir yang telah terbukti memiliki keunggulan dalam pertumbuhan dan produktivitas di bandingkandengan jenis ikan nila lain. Nila yang suka makan tumbuhan ini membuat peternak ikanlega karena dapat menghemat pakan ikan. Cukup beri dengan 2 % pakan dari beratpopulasi ikan, umumnya anda harus memberi 3-4 % dari berat populasi. Penurunanpemberian pakan ikan tentunya akan berdampak pada biaya produksi yang lebih kecil.Seperti anda tahu pakan ikan tak pernah turun, malahan sebaliknya sampai bisamencekek leher para petani.Menurut para pakar ikan nila, pertumbuhan ikan nila jantan dan betina dalam satupopulasi jauh berbeda, nila jantan 40 % lebih cepat pertumbuhannya dari pada nilabetina. Lagi pula betina yang sudah mencapai 200 gram akan lambat pertumbuhanyakarena sifat alaminya (bertelur), sedangkan jantan akan tetap bertumbuh dengan cepat.Perbedaan jenis kelamin ikan ini akan menjadi masalah dalam memperkirakan produksi.
Sangat bermanfaat
BalasHapusTerimakasih informasinya, sangat bermanfaat. Jika anda gemar memancing, kunjungi website kami untuk tahu rahasia mendapat hasil ikan Nila berlimpah http://tokoaquatic.com/essence-ikan-nila-kilo-gebrus-umpan-paling-jitu/
BalasHapusterimakasih infonya sangat menari, jangan lupa kunjungi web kami http://bit.ly/2nPYhzK
BalasHapusSangat bermanfaat sekali,, knpa ikan banyak mati kalau musim hujan
BalasHapusSangat bermanfaat sekali,, knpa ikan banyak mati kalau musim hujan
BalasHapus