Cara pembenihan ikan yang baik dan benar

Cara pembenihan ikan yang baik dan benar - Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) merupakan suatu pedoman umum pembudidaya untuk menerapkan cara pembenihan yang outputnya sekiranya dapat menghasilkan benih yang berkualitas dan berkelanjutan. Faktor penentu keberhasilan dan keberlanjutan usaha pembenihan ikan adalah kondisi unit pembenihan yang memenuhi kelayakan bioteknis yang meliputi lokasi, sumber air, tenaga kerja dan kelayakan fasilitas. Faktor terebut diatas merupakan persyaratan penting untuk menjamin kelancaran manajemen operasional serta menghindari resiko kegagalan usaha pembenihan. Cara Pembenihan Ikan yang Baik memiliki konsep yang sangat luas, dimana terdiri dari beberapa komponen-komponen yang harus dipenuhi oleh pembudidaya.
Cara pembenihan ikan yang baik dan benar
Cara pembenihan ikan yang baik dan benar
Benih merupakan faktor penting dalam pemeliharaan ikan. Benih harus tersedia dalam dalam jumlah yang cukup, berkualitas tinggi, dan tepat waktu. Penggunaan benih berkualitas merupakan salah satu jaminan keberhasilan panen. Salah satu indikator untuk mengukur kualitas benih adalah laju pertumbuhan dan tingkat kematian.

Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) merupakan sebuah konsep bagaimana memelihara ikan, agar ikan yang kita pelihara nantinya memiliki kualitas yang baik dan meningkatkan daya saing produk, yaitu bebas kontaminasi bahan kimia maupun biologi dan aman untuk dikonsumsi. Disamping itu konsep CBIB juga menolong kita agar dalam proses pemeliharaan ikan menjadi lebih efektif, efisien, memperkecil resiko kegagalan, meningkatkan kepercayaan pelangggan, menjamin kesempatan eksport dan ramah lingkungan.

Penggunaan benih yang tidak berkualitas akan menyebabkan usaha pemeliharaan tidak ekonomis karena pemberian pakan menjadi tidak efisien, pertumbuhan lambat dan tidak seragam, mudah terserang penyakit sehingga menyebabkan produksi dan nilai produksi rendah.

Rendahnya kualitas genetik akan berakibat negatif terhadap sifat-sifat penting dalam budidaya ikan antara lain menurunnya tingkat kelulusan hidup dan pertumbuhan, meningkatnya individu yang asimetri dan abnormal. Seiring meningkatnya kebutuhan benih, banyak orang melakukan pembenihan sendiri. Benih yang dihasilkan kemudian dibesarkan dan dipijahkan lagi. Benih berikutnya juga dibesarkan dan dipijahkan lagi oleh pembenih lainnya. Begitu seterusnya tanpa ada kontrol secara biologis dan genetik.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dibawah ini berdasarkan Standar Nasional Indonesia 8035:2014.

Lokasi
Lokasi untuk unit usaha pembenihan ikan, harus berada didaerah yang terbebas dari banjir, pengikisan daerah pantai serta terhindar dari cemaran limbah industri, pertanian, pertambangan dan pemukiman. Kelayakan lokasi tersebut dimaksudkan untuk menghindari resiko kerugian dan kegagalan operasional suatu unit pembenihan akibat adanya kontaminasi cemaran dari lingkungan sekitar. Pembenihan ikan sebaiknya tidak terletak dekat dengan kawasan budidaya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari resiko terjadinya infeksi penyakit pada induk dan benih diunit pembenihan apabila dikawasan budidaya tersebut terjadi wabah penyakit ikan. Bagi unit pembenihan yang berdekatan dengan kawasan budidaya haru memiliki sarana pengolahan dan sterilisasi air. Untuk lebih menjamin kelancaran kegiatan operasional, maka lokasi unit pembenihan ikan harus berada didaerah yang mudah dijangkau serta tersedia sarana dan prasarana penunjang seperti jaringan listrik, sarana komunikasi dan transportasi.

Tenaga Kerja
Untuk menjamin keberhasilan usaha pembenihan ikan maka unit pembenihan harus memiliki tenaga kerja yang kompeten, berdedikasi tinggi serta jumlah sesuai kebutuhan. Pengalokasian tenaga kerja harus disesuaikan dengan pembagian kegiatan dalam unit pembenihan tersebut.

Sumber Air
Persyaratan air yang digunakan dalam proses produksi benih harus layak dan sesuai dengan kebutuhan hidup dan pertumbuhan ikan yang dipelihara (sesuai SNI). Kualitas dan kecukupan sumber air akan berdampak langsung terhadap mutu benih ikan dan keberlangsungan usaha pembenihan. Sumber air yang digunakan untuk proses produksi benih ikan harus tersedia sepanjang tahun serta bebas cemaran mikroorganisme pathogen, bahan organik dan bahan kimia. Bagi unit pembenihan tersebut harus memiliki sarana filtrasi/pengendapan air.

Kelayakan Fasilitas
Kelayakan fasilitas suatu unit pembenihan ikan menjadi faktor yang cukup penting dalam penerapan CPIB, karena kelayakan fasilitas akan mempengaruhi operasional unit pembenihan secara optimal. Kelayakan fasilitas dimaksud adalah kesesuaian ketersediaan fasilitas/sarana pembenihan yang mencakup jumlah, kondisi dan kemampuan (daya dukung).

Syarat sertifikasi CPIB

  • Surat keterangan dari Desa.
  • Lokasi bebas banjir dan cemaran
  • Air tersedia sepanjang tahun dan tidak tercemar (dibuktikan dengan hasil analisis laboratorium).
  • Fasilitas unit lengkap (ada gudang, tempat pengemasan dsb).
  • Menerapkan biosecurity.
  • Pakan bersertifikat, atau melampirkan bahan/formula dan menyerahkan sampel apabila menggunakan pakan buatan sendiri.
  • Induk memiliki Surat Keterangan Asal (SKA).
  • Mempunyai Standard Operasional Prosedur (SOP) dari pengolahan kolam, pengadaan induk, pemeriksaan kesehatan ikan, emeriksaan kualitas air, sampai dengan panen dan pengemasan.
  • Mempunyai data rekaman selama proses produksi.
  • Didampingi satu orang bersertifikat Manager Pengendali Mutu (MPM) Perbenihan.

CPIB Cara Pembenihan Ikan yang Baik

CPIB merupakan standar system mutu perbenihan paling dasar/sederhana yang seharusnya diterapkan oleh pembenih ikan dalam memproduksi benih ikan yang bermutu, dengan cara melakukan manajemen induk, pemijahan, penetasan,telur, pemeliharaan larva/benih dalam lingkungan yang terkontrol melalui penera.pan teknologi yang memenuhi persyaratan SNI atau persyaratan teknis lainnya, serta memperhatikan biosecurity, mampu telusur (traceability) dan keamanan pangan (food safety).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ciri-ciri Ikan Nila Siap Kawin Banyak

Cara Ikan Bertelur

Cara reproduksi ikan